ALAMAT IP v4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan
Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol
IP versi 4
Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati
hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di
seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari
8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal
dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai
dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia
melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau
IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah
192.168.0.3.
Representasi alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (
dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah
oktet berukuran
8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah
w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara
0 hingga
255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah
host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
- Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router
IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan
logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan
menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork.
Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak
dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka
terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
- Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host)
yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat
berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
- Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
- Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
- Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar
diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama
atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Kelas-kelas alamat
Dalam
RFC 791,
alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet
pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda
kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama
(utamanya adalah bit-bit awal/
high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
| Kelas Alamat IP |
Oktet pertama
(desimal) |
Oktet pertama
(biner) |
Digunakan oleh |
| Kelas A |
1–126 |
0xxx xxxx |
Alamat unicast untuk jaringan skala besar |
| Kelas B |
128–191 |
10xx xxxx |
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar |
| Kelas C |
192–223 |
110x xxxx |
Alamat unicast untuk jaringan skala kecil |
| Kelas D |
224–239 |
1110 xxxx |
Alamat multicast (bukan alamat unicast) |
| Kelas E |
240–255 |
1111 xxxx |
Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast) |
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor
urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai
0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah
network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan
host identifier.
Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214
host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan,
karena digunakan untuk mekanisme
Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah
hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP
kelas B selalu diset ke bilangan
biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah
network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan
host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai
biner
110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah
network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan
host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat
IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat
bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner
1110. 28
bit
sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali
host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian
Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa
depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan
biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
| Kelas Alamat |
Nilai oktet pertama |
Bagian untuk Network Identifier |
Bagian untuk Host Identifier |
Jumlah jaringan maksimum |
Jumlah host dalam satu jaringan maksimum |
| Kelas A |
1–126 |
W |
X.Y.Z |
126 |
16,777,214 |
| Kelas B |
128–191 |
W.X |
Y.Z |
16,384 |
65,534 |
| Kelas C |
192–223 |
W.X.Y |
Z |
2,097,152 |
254 |
| Kelas D |
224-239 |
Multicast IP Address |
Multicast IP Address |
Multicast IP Address |
Multicast IP Address |
| Kelas E |
240-255 |
Dicadangkan; eksperimen |
Dicadangkan; eksperimen |
Dicadangkan; eksperimen |
Dicadangkan; eksperimen |
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan
lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat
lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa
alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak
mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang
semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan
kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan
kelas disebut juga dengan
classless address.
Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus
diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang
disebut dengan alamat unicast (
unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada
lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada
lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat
unicast dapat ditetapkan ke sebuah
host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi
Ethernet, yang memiliki
alamat MAC sepanjang
48-bit.
Alamat
unicast inilah yang harus digunakan oleh semua
host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (
host identifier) dan alamat jaringan (
network identifier).
Alamat
unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas
alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya
adalah dari
1.x.y.z hingga
223.x.y.z. Sebuah alamat
unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema
subnet mask.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah
intranet tidak yang terkoneksi ke
Internet,
semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan.
Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik
routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan
proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam
Internet, yaitu
public address (alamat publik) dan
private address (alamat pribadi).
Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh
InterNIC dan berisi beberapa buah
network identifier
yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan
alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah
router
sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat
mencapai lokasinya. Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik
tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan Internet.
Alamat ilegal
Intranet-intranet
pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke
Internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun
menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh
InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke
Internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh
InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan
illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap
Internetwork IP. Pada kasus Internet, setiap
node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke
Internet
akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap
Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat amat pesat,
organisasi-organisasi yang menghubungkan
intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap
node di dalam
intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh
sebuah organisasi, para desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi
kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi
tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host
yang membutuhkan sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses
terhadap
web atau
e-mail, biasanya mengakses layanan Internet tersebut melalui
gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti
proxy server atau
e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh
node-node tersebut (hanya untuk
proxy,
router,
firewall, atau
translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke
Internet.
Untuk
host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak
membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan
duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan.
Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet
mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut
sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam
ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat
publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal
juga dengan
alamat pribadi atau
Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan
overlapping,
maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak
pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat
disebut juga dengan
jaringan privat atau
private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam
RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
- 10.0.0.0/8
- 172.16.0.0/12
- 192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (
private network)
10.0.0.0/8 merupakan sebuah
network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari
10.0.0.1 hingga
10.255.255.254. Jaringan pribadi
10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema
subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi
172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai
sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah
ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai
host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema
subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat
172.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari
172.16.0.1 hingga
172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi
192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan
sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai
sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai
host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema
subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat
192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari
192.168.0.1 hingga
192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang
IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah
169.254.0.1 hingga
169.254.255.254, dengan alamat subnet mask
255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan
Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi
adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan
Internet yang sangat pesat.
| Ruang alamat |
Dari alamat |
Sampai alamat |
Keterangan |
| 010.000.000.000/8 |
010.000.000.001 |
010.255.255.254 |
Ruang alamat privat yang sangat besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan) |
| 172.016.000.000/12 |
172.016.000.001 |
172.031.255.254 |
Ruang alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan menengah hingga besar) |
| 192.168.000.000/16 |
192.168.000.001 |
192.168.255.254 |
Ruang alamat privat yang cukup besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar) |
| 169.254.000.000/16 |
169.254.000.001 |
169.254.255.254 |
Digunakan oleh fitur Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi. |
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh
Internet Network Information Center (InterNIC)
(atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka
tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi
tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak
dapat dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari
sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim
request tersebut ke sebuah
gateway (seperti halnya
proxy server),
yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat
pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang
valid dengan menggunakan
Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke
Internet.
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (
Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah
intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat
multicast akan diteruskan oleh
router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "
listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat
multicast
tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang
efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan
untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam
RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat
kelas D, yakni
224.0.0.0/4,
yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat
224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat
digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast
dalam subnet lokal.
Daftar alamat
multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada
situs IANA.
Alamat Broadcast
Alamat
broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah
host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat
broadcast, maka semua
node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat
IP unicast atau alamat
IP multicast, alamat
IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni
network broadcast,
subnet broadcast,
all-subnets-directed broadcast, dan
Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat
broadcast tersebut, paket IP
broadcast akan dialamatkan kepada
lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat
broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan
Ethernet dan
Token Ring, semua paket
broadcast IP akan dikirimkan ke alamat
broadcast Ethernet dan
Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Network Broadcast
Alamat
network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua
bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (
classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat
broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat
network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua
host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas.
Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat
network broadcast.
Subnet broadcast
Alamat
subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua
bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (
classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat
broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat
subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua
host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara
subnetting, atau
supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat
subnet broadcast.
Alamat
subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat
network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit
network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah
paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua
host dalam semua
subnet yang dibentuk dari
network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah
network identifier 131.107.26.0/24, alamat
all-subnets-directed broadcast untuknya adalah
131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan
broadcast dari
network identifier
alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat
131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default
memiliki
network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan
menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini.
RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua
subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat
network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut
RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.
Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi
1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah
node IP harus melakukan penyampaian data secara
one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui
network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan
Boot Protocol (BOOTP) atau
Dynamic Host Configuration Protocol
(DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus
menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga
server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua
host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan
mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat
ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua
node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh
router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai
limited broadcast.
IP V5
Versi IP 5 (IPv5) adalah sebuah protokol IP-lapisan yang menyediakan end-to-end layanan terjamin di dalam jaringan.
Artinya, itu adalah kompatibel dengan IP pada lapisan jaringan tapi
dibangun untuk memberikan Kualitas Layanan untuk layanan streaming.
Kualitas Layanan terlihat sangat mirip dengan Protokol Sumber Daya
Reservasi (RSVP) di negara yang diselenggarakan dalam setiap router
dalam jaringan.
RFC1190 mendefinisikan sebagai berikut (Catatan: ST adalah nama yang
digunakan untuk Streaming
Protokol Internet dan ditugaskan IPv5 beberapa
waktu kemudian).
ST menggabungkan konsep aliran di internet sebuah. Setiap entitas ST intervensi menjaga informasi negara untuk setiap jalur yang melewati itu.
Keadaan aliran mencakup informasi forwarding, termasuk dukungan
multicast untuk efisiensi, dan informasi sumber daya, yang memungkinkan
jaringan atau link bandwidth dan antrian yang akan ditugaskan ke aliran
tertentu.
Alokasi pra-sumber daya memungkinkan data paket yang akan diteruskan
dengan delay rendah, overhead rendah, dan probabilitas rendah kerugian
karena kongesti. Karakteristik sungai, seperti jumlah dan lokasi titik akhir, dan bandwidth yang dibutuhkan, dapat diubah selama masa sungai.
Hal ini memungkinkan ST untuk memberikan aplikasi real time
karakteristik komunikasi dijamin dan dapat diprediksi membutuhkan, dan
merupakan wahana yang baik untuk mendukung aplikasi yang komunikasi
persyaratan relatif diprediksi.
Saya rasa ini model representasi ISO memberitahu Anda sebagian besar apa yang ingin Anda ketahui:
Kegagalan negara QoS berbasis terjadi lebih dari sekali kemudian
Tentu saja, RSVP tidak sukses karena overhead dari mempertahankan negara secara efektif mungkin.
Perlu dicatat biaya overhead bukan hanya CPU dan memori yang dibutuhkan
untuk mempertahankan negara, tetapi juga runtuhnya layanan dalam hal
terjadi kondisi kegagalan. Artinya, jika sebuah router memiliki 1000 sesi RSVP dan reboot, apa yang terjadi pada keadaan mereka pemesanan QoS? Apakah ada jalan failover dan dapat jalan yang juga menjamin QoS pemesanan yang sama? Bagaimana informasi ini direplikasi dan apakah itu mengganggu suara dan video sementara arus failover ini terjadi?
Dan tidak ada model untuk menciptakan uang dari QoS.
Bahkan saat ini, ada sedikit penekanan pada layanan Internet, dan
margin yang rendah ISP berarti tidak ada yang akan berinvestasi dalam
membangun itu.
Paku terakhir di stateful QoS model adalah bahwa banyak router Internet
pada akhir 1990-an tidak memiliki cukup memori untuk menyimpan tabel
routing BGP, apalagi menyimpan informasi RSVP selama ribuan arus.
Gores Permukaan IPv5
Sebuah poin-poin tentang beberapa IPv5 hanya untuk memuaskan minat saya:
-
didirikan konsep menggunakan saluran kontrol atau setup untuk membangun
transmisi video atau streaming suara, dan berbagai sinyal untuk QoS
pemeriksaan (berpikir H323)
- IPv4 digunakan pengalamatan - cerdas, mudah untuk mendapatkan adopsi.
- Pesan ST dapat dienkapsulasi ke IPv4 - IPv6 menggunakan ide ini
- sepenuhnya kompatibel dengan Layer yang ada 2 - token ring, FDDI, Ethernet, ATM dll
- RTP akan menggunakan ST2 sebagai lapisan transport - RTCP hari ini adalah lapisan transport.
- Packet Protokol video didefinisikan dan Protokol Jaringan Voice - ini tampaknya banyak seperti H323 dengan melihat sekilas.
- pertama kali diterbitkan di tahun 1970-an, jadi memiliki siklus adopsi seperti IPv6 - 20 tahun dalam pembuatan.
IP Address dan Subnetting
Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain
harus memiliki identitas yang unik. Pada layer network, paket-paket
komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima dari
kedua perangkat yang berkomunikasi. Dengan menggunakan IPv4, berarti
setiap paket akan memiliki 32-bit address komputer pengirim dan 32-bit
address komputer penerima dalam
IP Header paket.
Format IP address
IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas
32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai
0 atau 1. Misal
:
| 11000000101010000000101000000001 |
| 32 – bit (32 kombinasi angka 0 dan 1) |
32 bit angka tersebut dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih manusiawi yakni dalam format
bilangan desimal. Caranya adalah dengan membagi angka 32 bit tersebut menjadi 4 bagian masing-masing 8 bit. Setiap bagian tadi disebut octet.
| 11000000 |
10101000 |
00001010 |
00000001 |
| 8 bit |
8 bit |
8 bit |
8 bit |
Kemudian
untuk setiap 8 bit bilangan biner
dapat kita konversi menjadi bilangan desimal, sehingga kita dapatkan 4
buah angka desimal. Cara mengkonversi bilangan biner menjadi bilangan
desimal adalah dengan menggunakan tabel berikut ini :
| Nilai dalam desimal |
128 |
64 |
32 |
16 |
8 |
4 |
2 |
1 |
| Bit |
ke-1 |
ke-2 |
ke-3 |
ke-4 |
ke-5 |
ke-6 |
ke-7 |
ke-8 |
Yang berarti :
- bit ke – 1 bernilai 128
- bit ke – 2 bernilai 64
- bit ke – 3 bernilai 32
- bit ke – 4 bernilai 16
- bit ke – 5 bernilai 8
- bit ke – 6 bernilai 4
- bit ke – 7 bernilai 2
- bit ke – 8 bernilai 1
Misal, dengan menggunakan tabel diatas, 8 bit
11110000 ini dapat kita konversi menjadi bilangan desimal seperti berikut :
| Nilai dalam desimal |
128 |
64 |
32 |
16 |
8 |
4 |
2 |
1 |
| Bit |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Yang berarti nilai desimal dari angka 8 bit
11110000 tersebut adalah
128+64+32+16+0+0+0+0 =
240.
Contoh lagi, 8 bit
10101010 ini dapat kita konversi menjadi bilangan desimal seperti berikut :
| Nilai dalam desimal |
128 |
64 |
32 |
16 |
8 |
4 |
2 |
1 |
| Bit |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
0 |
Yang berarti nilai desimal dari
10101010 adalah
128+
0+
32+
0+
8+
0+
2+
0 =
170.
Jadi, dengan metode yang sama, 32 bit angka biner berikut
11000000 10101000 00001010 00000001 dapat kita konversi menjadi bentuk decimal seperti ini :
| 11000000 |
10101000 |
00001010 |
00000001 |
| 192 |
168 |
10 |
1 |
Setelah kita dapatkan 4 angka desimal kita dapat menuliskannya secara berurutan dengan dipisahkan huruf titik (.) seperti ini
192.168.10.1.
Penulisan IP address dengan format diatas dikenal dengan sebutan
dotted-decimal.
| 32-bit |
11000000 10101000 00001010 00000001 |
| Dotted-decimal |
192.168.10.1 |
Prefix-length dan Subnet Mask
32 bit angka biner IP address di bagi menjadi 2 porsi/bagian,
network-portion dan
host-portion.
Network-portiondapat menunjukkan network address dimana IP address tersebut berada, sedangkan
host-portion menunjukkan identitas komputer di dalam network. Di dalam satu network yang sama, semua komputer/host memiliki susunan bit
network-portion yang sama.
Diketahui bahwa jumlah total :
network-portion + host-portion = 32.
Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui berapa banyak bit-bit yang digunakan sebagai
network-portion dan berapa banyak bit-bit untuk
host-portion?
Ada 2 cara untuk menentukan besar
network-portion dan
host-portion:
- prefix-length
- subnet mask
Prefix-length
Prefix-length menunjukkan berapa banyak jumlah bit-bit pertama dari 32 bit IP address yang digunakan sebagai
network-portion.
Jadi, jika sebuah network menggunakan prefix-length /24; maka berarti
network tersebut menggunakan 24 bit pertama IP address sebagai
network-portion, dan sisa 8 bit IP address terakhirnya merupakan
host-portion.
Contoh, sebuah network dengan prefix-length 24;
192.168.1.0/24, maka :
- Jumlah bit network-portion = 24 bit.
- Jumlah bit host-portion = 32 – 24 = 8 bit.
32 – bit IP address = 24 – bit
network-portion + 8 – bit
host-portion.
| 192 |
168 |
1 |
0 |
| 11000000 |
10101000 |
00000001 |
00000000 |
| 24 – bit network-portion |
8 – bit host-portion |
Contoh lagi, sebuah network dengan prefix 26;
172.16.1.128/26, maka :
- Jumlah bit network-portion = 26.
- Jumlah bit host-portion = 32 – 26 = 6.
32 – bit IP address = 26 – bit
network-portion + 8 – bit
host-portion.
| 172 |
16 |
1 |
128 |
| 10101100 |
00010000 |
00000001 |
10000000 |
| 26 – bit network-portion |
6 – bit host-portion |
Subnet mask
Cara lain untuk menentukan berapa banyak bit dalam
network-portion dan berapa banyak bit dalam
host-portion adalah dengan menggunakan
subnet mask.
Seperti halnya IP address, subnet mask juga merupakan 32 angka biner yang dapat diekspresikan dalam bentuk
dotted-decimal. Hanya saja, didalam subnet mask semua bit
network-portion diwakili oleh angka
1 sedangkan semua bit
host-portion akan diwakili oleh angka
0.
- network-portion → 1
- host-portion → 0
Contoh, network dengan
prefix-length /24; maka :
- Jumlah bit network-portion = 24.
- Jumlah bit host-portion = 8.
Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 24 angka biner bernilai 1 + 8 angka biner bernilai 0.
| 11111111 |
11111111 |
11111111 |
00000000 |
| 255 |
255 |
255 |
0 |
Dengan demikian kita dapatkan
dotted-decimal subnet mask =
255.255.255.0.
Contoh lagi, sebuah network dengan
prefix-length /27; maka :
- Jumlah bit network-portion = 27.
- Jumlah bit host-portion = 5.
Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 27 angka biner bernilai 1 + 5 angka biner bernilai 0.
| 11111111 |
11111111 |
11111111 |
1110000 |
| 255 |
255 |
255 |
224 |
Dengan demikian kita dapatkan
dotted-decimal subnet mask =
255.255.255.224.
Sebaliknya, sebuah network dengan subnet mask dapat kita ketahui besar
prefix-length
dengan cara mengkonversi nilai subnet mask ke dalam bentuk bilangan
biner kemudian kita hitung jumlah bilangan biner yang bernilai 1.
Contoh, sebuah network dengan subnet mask
255.255.255.192, berapakah
prefix-length-nya?
| 255 |
255 |
255 |
192 |
| 11111111 |
11111111 |
11111111 |
11000000 |
Dengan demikian kita dapatkan bahwa
prefix-length-nya adalah /
26.
Network Address dan Broadcast Address
Ada beberapa jenis IP address :
- Host address, IP address yang dapat di assign ke perangkat jaringan seperti komputer atau router.
- Network address, IP address yang menunjukkan alamat sebuah network
- Semua host dalam satu network memiliki network address yang sama
- Network address ini bisa diperoleh dengan cara merubah semua bit dalam host-portion menjadi 0.
- IP address ini tidak dapat di assign ke perangkat jaringan.
- Broadcast address, jenis IP address yang digunakan untuk mengirim data ke semua host yang ada dalam satu network.
- Broadcast address ini bisa diperoleh dengan cara merubah semua bit dalam host-portionmenjadi 1.
Contoh, berapakah network address dan broadcast address dari komputer dengan IP
172.16.4.71/24?
Prefix-length adalah 24, maka :
- Jumlah bit network-portion = 24.
- Jumlah bit host-portion = 8.
| 172 |
16 |
4 |
1 |
| 10101100 |
00010000 |
00000100 |
01000111 |
Untuk mendapatkan :
- Network address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 0.
- Broadcast address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 1.
| susunan bit awal |
10101100 |
00010000 |
00000100 |
01000111 |
| susunan bit network addres |
10101100 |
00010000 |
00000100 |
00000000 |
| dotted-decimal network address |
172 |
16 |
4 |
0 |
Kita dapatkan
network address-nya adalah
172.16.4.0/24.
| susunan bit awal |
10101100 |
00010000 |
00000100 |
01000111 |
| susunan bit broadcast address |
10101100 |
00010000 |
00000100 |
11111111 |
| dotted-decimal broadcast address |
172 |
16 |
4 |
255 |
Kita dapatkan
broadcast address-nya adalah
172.16.4.255/24.
Contoh lagi, tentukan network address dan broadcast address dari komputer dengan IP
172.16.4.71/26?
Prefix-length adalah 26, maka :
- Jumlah bit network-portion = 26.
- Jumlah bit host-portion = 6.
| 172 |
16 |
4 |
1 |
| 10101100 |
00010000 |
00000100 |
01000111 |
Untuk mendapatkan :
- Network address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 0.
- Broadcast address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 1.
| susunan bit awal |
10101100 |
00010000 |
00000100 |
01000111 |
| susunan bit network addres |
10101100 |
00010000 |
00000100 |
01000000 |
| dotted-decimal network address |
172 |
16 |
4 |
64 |
Kita dapatkan
network address-nya adalah
172.16.4.64/24.
| susunan bit awal |
10101100 |
00010000 |
00000100 |
01000111 |
| susunan bit broadcast address |
10101100 |
00010000 |
00000100 |
01111111 |
| dotted-decimal broadcast address |
172 |
16 |
4 |
127 |
Kita dapatkan
broadcast address-nya adalah
172.16.4.127/24.
Valid Range IP address dan Total IP Valid
Bagaimana cara mengidentifikasi siapa saja yang termasuk kedalam
anggota sebuah network? Berapa sajakah IP address yang termasuk dalam
sebuah network?
Jika
network address dan
broadcast address dari sebuah
network sudah bisa ditentukan, maka menentukan siapa saja anggota
network tersebut adalah hal yang mudah. Valid range IP address adalah
semua IP address yang berada diantara network address dan broadcast
addrdess, dengan kata lain:
Valid range IP address = network address + 1 s/d broadcast address – 1.
Misalnya sebuah address
192.168.52.130/25 dengan cara diatas dapat kita tentukan bahwa address tersebut memiliki :
- Network address : 192.168.52.128
- Broadcast address : 192.168.52.225
- Valid Range address : 192.168.52.129 s/d 192.168.52.224
Dapat kita simpulkan bahwa dalam sebuah network, valid range IP addressnya adalah semua IP
kecuali network address dan broadcast addressnya.
Jika kita hitung, maka total host valid address nya adalah semua IP
dalam network dikurangi 2, network address dan broadcast address.
Formula untuk menghitung jumlah total valid IP dalam sebuah network
adalah :
Total IP Valid =
2H – 2, dimana
H adalah jumlah
bit host.
Unicast, Broadcast, dan Multicast
Dalam TCP/IP, dikenal 3 tipe komunikasi :
- Unicast
- Broadcast
- Multicast
Pada komunikasi
unicast, komunikasi terjadi
satu ke satu, satu pengirim dan satu penerima.

Pada komunikasi
broadcast, komputer mengirimkan data kepada semua
host dalam sebuah network menggunakan
broadcast address network tersebut sebagai tujuan.
Biasanya paket broadcast terbatas pada satu network lokal yang sama dengan pengirim (
limited broadcast), Paket
limited broadcast selalu menggunakan
255.255.255.255 sebagai IP address yang dituju.

Akan tetapi, ada juga paket broadcast yang ditujukan kepada semua host dalam network lain (
directed broadcast), Paket ini selalu menggunakan
broadcast address network tujuan sebagai destination addressnya.

Komunikasi multicast mengirimkan paket dari
satu host ke sekelompok host
tertentu anggota multicast group yang diwakili oleh IP address
multicast. Komunikasi multicast di desain untuk menghemat penggunaan
bandwidth. Contoh komunikasi multicast adalah video/audio live streaming
dan pertukaran update routing pada beberapa protokol routing.
Host/komputer yang ingin menerima data multicast harus mendaftar (
subscribe)
untuk menjadi anggota multicast group yang dimaksud. Setiap multicast
group diwakili oleh sebuah IP address khusus untuk multicast. Range IP
yang digunakan untuk trafik multicast adalah
224.0.0.0 – 239.255.255.255.
IP address Private
Sebagian besar IP address yang ada merupakan IP address publik yang
di desain untuk komunikasi network yang dapat terhubung ke Internet. IP
address public bersifat unik, hanya dapat di pakai oleh satu
mesin/perangkat di dalam Internet.
Namun, ada beberapa blok
IP address private
yang digunakan untuk network dengan keperluan terbatas, network yang
tidak terhubung ke Internet. IP address private bisa dipakai oleh
siapapun, hanya saja network yang menggunakan
IP address private tidak bisa dan tidak boleh terhubung ke internet secara langsung.
Berikut adalah blok-blok IP address private tersebut :
| 10.0.0.0/8 |
10.0.0.0 – 10.255.255.255 |
| 172.16.0.0/12 |
172.16.0.0 – 172.31.255.255 |
| 192.168.0.0/16 |
192.168.0.0 – 192.168.255.255 |
Komputer – komputer di dalam network yang menggunakan IP address
private tidak bisa bebas mengakses Internet secara langsung, diperlukan
sebuah teknologi yang disebut
Network Address Translation (NAT) untuk ‘
mengakali‘-nya.
IP Address tak Terpakai
Selain network address dan broadcast address, ada beberapa jenis IP
address lain yang tidak dapat kita gunakan sebagai IP address komputer
atau perangkat jaringan yang lain :
- Default route (0.0.0.0).
- Loopback (127.0.0.0/8), IP yang digunakan oleh mesin untuk mengirim paket ke mesin itu sendiri.
- Link-local (169.254.0.0/16), Biasanya otomatis di assign ke host oleh OS ketika tidak tersedia konfigurasi IP atau gagal request DHCP.
Kelas IP Address
IP address dikelompokkan menjadi 5 kelas, A,B,C,D, dan E. Pengalamatan network dengan menggunakan blok IP address dengan nilai
prefix-length default disebut
classful addressing.
| Kelas |
Nilai Oktet Pertama |
Network (N) dan Host (H) |
Subnet mask |
Prefix-length |
Total IP per network |
| A |
1 – 127 |
N.H.H.H |
255.0.0.0 |
/8 |
224 – 2 = 16.777.214 |
| B |
128 – 191 |
N.N.H.H |
255.255.0.0 |
/16 |
216 – 2 = 65.534 |
| C |
192 – 223 |
N.N.N.H |
255.255.255.0 |
/24 |
28 – 2 = 254 |
| D |
224 – 239 |
(Multicast) |
- |
- |
- |
| E |
240 – 255 |
(Experimental) |
- |
- |
- |
Pada kenyataannya, sistem pengalamatan yang sering dipakai di lapangan adalah
classless addressing, dimana nilai
prefix-length pada blok IP address yang digunakan dalam network disesuaikan dengan jumlah anggota host yang dibutuhkan.
Subnetting
Jika kita menggunakan
classful addressing,
maka satu buah network kelas A dapat menampung total jumlah host
sebanyak 16.777.214 host, dan kelas B dapat menampung host sebanyak
65,534 host.
Desain network seperti ini sangat tidak efisien. Misalkan untuk
network dengan jumlah komputer 100 buah, maka menggunakan IP kelas B
akan ada
65,434 IP yang tidak terpakai. Solusinya, kita bisa
memecah sekumpulan blok IP address sebuah network menjadi beberapa
kelompok blok IP yang lebih kecil yang disebut sub-network (subnet).

Subnetting dapat dilakukan dengan cara meminjam beberapa bit dari
host-portion untuk kemudian dijadikan sebagai tambahan bit
network-portion.
Misalnya, network dengan prefix /24 dapat kita subnetting menjadi
subnet ber-prefix /25 atau /26 dan seterusnya. Semakin banyak bit host
yang dipinjam semakin banyak subnet yang dihasilkan dan semakin sedikit
jumlah host tiap subnetnya.
Untuk setiap bit yang dipinjam dapat menggandakan jumlah subnet
dengan ukuran yang sama, Rumus untuk menghitung jumlah subnet yang
dihasilkan adalah 2
n, dengan n adalah banyaknya bit yang dipinjam (bit subnet).

Penentuan network address tiap subnet yang dihasilkan dapat dilakukan
dengan cara menghitung bilangan kelipatan terlebih dahulu menggunakan
tabel berikut

Setelah ketemu bilangan kelipatannya, maka network address dari
setiap subnet bisa diperoleh dengan mengoperasikan bilangan kelipatan
tersebut pada oktet dimana terjadi subnetting.
Contoh, sebuah network kelas C 192.168.1.0/24 disubnet menjadi
/26. Bit ke 26 berada pada oktet ke-4, berarti subnetting terjadi pada
octet ke-4. Prefix /26 menunjukkan bahwa bit subnetnya adalah 2, yang
berarti bilangan kelipatannya adalah
64. Network address setiap
subnet bisa kita peroleh dengan mengoperasikan kelipatan 128 pada octet
ke-4 (0, 64, 128, dan 192). Hasilnya :
- 192.168.1.0/26
- 192.168.1.64/26
- 192.168.1.128/26
- 192.168.1.192/26
NAT (Network Address Translation)
by : Toto
NAT adalah pengalihan suatu alamat IP ke alamat yang lain. Dan
apabila suatu paket dialihkan dengan NAT pada suatu link, maka pada saat
ada paket kembali dari tujuan maka link ini akan mengingat darimana
asal dari paket itu, sehingga komunikasi akan berjalan seperti biasa.
Kenapa orang-orang menggunakan NAT ?
- Koneksi Modem ke Internet.
Kebanyakan ISP akan memberikan satu alamat IP pada saat anda
melakukan dial up ke internet. Anda dapat mengirim paket ke alamat mana
saja yang anda inginkan tetapi balasannya hanya akan diterima oleh satu
alamat IP yang anda miliki.Apabila anda ingin menggunakan banyak
komputer seperti jaringan dalam rumah anda untuk terhubung dengan
internet dengan hanya satu kink ini, maka anda membutuhkan NAT.
Cara ini adalah NAT yang paling umum digunakan sekarang ini, sering disebut sebagai masqurading.
- Banyak Server
Terkadang anda ingin mengubah arah paket yang datang ke jaringan
anda. Hal ini disebabkan anda hanya memiliki satu alamat IP, tapi anda
ingin semua orang dapat mengakses komputer yang berada di belakang
komputer yang memiliki alamat IP yang asli. Apabila anda dapat mengubah
tujuan dari paket yang masuk, anda dapat melakukan ini.
Tipe NAT seperti ini disebut port-forwarding.
- Transparent Proxy
Terkadang anda ingin seakan-akan setiap paket yang melewati
komputer anda hanya ditujukan untuk komputer anda sendiri. Hal ini
digunakan untuk membuat transparent proxy : Proxy adalah program yang
berada di antara jaringan anda dan dunia luar, dan membuat keduanya
dapat saling berkomunikasi. Bagian transparannya dikarenakan jaringan
anda tidak akan mengetahui bahwa dia menggunakan proxy kecuali proxynya
tidak bekerja.
Program squid dapat dikonfiguraasi untuk bekerja seperti ini, dan hal ini disebut redirection atau transparent proxy.
Dua Tipe NAT
NAT terdiri atas dua macam tipe: Source NAT (SNAT) dan Destination
NAT (DNAT)
Source NAT adalah ketika anda mengubah alamat asal dari paket pertama
dengan kata lain anda merubah dari mana koneksi terjadi. Source NAT
selalu dilakukan setelah routing, sebelum paket keluar ke jaringan.
Masquerading adalah contoh dari SNAT.
Destination NAT adalah ketika anda mengubah alamat tujuan dari paket
pertama dengan kata lain anda merubah ke mana komunikasi terjadi.
Destination NAT selalu dilakukan sebelum routing, ketika paket masuk
dari jaringan. Port forwarding, load sharing dan transparent proxy
semuanya adalah bentuk dari DNAT.
Menggunakan NAT di Linux
Untuk membuat NAt anda harus membuat aturan NAT yang akan
memberitahu kernel koneksi apa yang harus diubah. Untuk ini kita
menggunakan tool iptables dan membuatnya untuk mengubah tabel NAT dengan
memberikan option "-t nat".
Tabel aturan NAT berisi 3 bagian yang disebut "chain", setiap aturan
akan diperiksa secara berurutan sampai ada satu yang tepat. Kedua chain
disebut PREROUTING (untuk Destination NAT, ketika paket pertama kali
masuk), dan POSTROUTING (untuk Source NAT, ketika paket pergi). Yang
ketiga, OUTPUT akan diabaikan.
Tabel di bawah akan menggambarkannya :
_____ _____
/ \ / \
PREROUTING -->[Routing ]----------------->POSTROUTING----->
\D-NAT/ [Decision] \S-NAT/
| ^
| |
| |
| |
| |
| |
| |
--------> Local Process ------
Pada setiap node di atas, ketika paket melewati kita melihat koneksi
apa yang diasosiasikan dengannya. Apabila hal itu adalah koneksi yang
baru, kita melihat chain pada tabel nat yang berperan untuk mengetahui
apa yang akan kita lakukan dengan paket tersebut.
Source NAT
Untuk melakukan Source NAT anda harus merubah asal dari koneksi. Hal
ini dilakukan di chain POSTROUTING, pas sebelum keluar. Hal ini sangat
penting, dikarenakan berarti tools lain yang di dalam router itu
(routing, packet filtering) akan melihat paket itu tidak berubah. Hal
ini juga berarti opsi '-o' (outgoing interface) juga bisa digunakan.
Source dispesifikasikan dengan menggunakan '-j SNAT', dan juga opsi
'--to-source' untuk menspesifikasikan sebuah alamat IP, range alamat IP
dan port atau range port (hanya untuk protokol UDP dan TCP) yang
sifatnya optional.
Mengubah alamat asal ke 1.2.3.4
# iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j SNAT --to 1.2.3.4
Mengubah alamat asal ke 1.2.3.4, 1.2.3.5, or 1.2.3.6
# iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j SNAT --to 1.2.3.4-1.2.3.6
Mengubah alamat asal ke 1.2.3.4, port 1-1023
# iptables -t nat -A POSTROUTING -p tcp -o eth0 -j SNAT --to 1.2.3.4:1-1023
Masquerading
Terdapat kasus yang khusus untuk Source NAT yang disebut
masquerading, sebaiknya hanya digunakan untuk alamat IP yang dinamik,
seperti menggunakan dialup secara standar (untuk alamat IP yang statis,
gunakan SNAT si atas).
Anda tidak perlu menempatkan alamat asal apabila anda menggunakan
masquerading, dikarenakan alamat asal akan memakai alamat dari interface
tempat paket itu keluar. Hal ini akan memudahkan apabila ada
penggantian alamat IP dari interface tersebut, sehingga keslaahan da[at
dihindari.
Masquerade semua paket yang keluar dari ppp0
# iptables -t nat -A POSTROUTING -o ppp0 -j MASQUERADE
Destination NAT
Destination NAT dilakukan pada chain PREROUTING, pas ketika paket
masuk, hal ini berarti semua tools di dalam router akan melihat paket
akn pergi ke tujuan yang sebenarnya . Hal ini juga berarti bahwa opsi
'-i' (incoming interface) bisa digunakan.
Destination NAT dispesifikasikan dengan menggunakan '-j DNAT' dan
opsi '--to-destination' menspesifikasikan sebuah alamat IP, range alamat
IP dan range dari port (hanya untuk protokol UDP dan TCP) yang sifatnya
optional.
Merubah alamat tujuan ke 5.6.7.8
# iptables -t nat -A PREROUTING -i eth0 -j DNAT --to 5.6.7.8
Merubah alamat tujuan ke 5.6.7.8, 5.6.7.9, or 5.6.7.10
# iptables -t nat -A PREROUTING -i eth0 -j DNAT --to 5.6.7.8-5.6.7.10
Merubah alamat tujuan dari lalu lintas web ke 5.6.7.8 port 8080
# iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp --dport 80 -i eth0 -j DNAT --to 5.6.7.8:8080
Redirection
Terdapat kasus khusus dari Destination NAT yang disebut redirection.
Redirection adalah pengarahan dari paket yang masuk dari posrt tertentu
diarahkan ke port lain, dimana setiap port menandakan aplikasi jaringan
yang berbeda.
Mengirim dari port 80 lalu lintas web ke squid (transparent) proxy
# iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -p tcp --dport 80 -j REDIRECT --to-port 3128
Dalam hal ini squid harus dikonfigurasi sehingga dia tahu paket yang masuk adalah transparent proxy.